Membuat Host Name Dan Router Pada Debian 5


1. Host Name

HostName digunakan untuk penamaan pada setiap computer dalam jaringan, agar memiliki nama mesin yang
berbeda. HostName tersebut memudahkan kita dalam membedakan setiap computer dalam jaringan, dibandingkan
menghafal setiap Ip Address yang berbentuk numerik. Pada system operasi Linux dan Windows, layanan tersebut berjalan pada protocol NetBIOS.
Secara otomatis, ketika kita meng-install system operasi Debian, kita akan ditanya terlebih dahulu tentang
pemberian nama HostName tersebut. Namun kita masih dapat merubah nama HostName tersebut, tanpa install ulang tentunya.

Buka dan edit file hosts berikut, dan tambahkan Ip Address pada baris kedua, kemudian domain, lalu hostname.
debian-server:/home/pudja# vim /etc/hosts
127.0.0.1 localhost
192.168.10.1 debian.edu debian-server
#. . .
File konfigurasi kedua adalah untuk HostName-nya sendiri.
debian-server:# nano /etc/hostname
debian-server

Atau untuk cara cepatnya, bisa menggunakan perintah echo.
debian-server:# echo “debian-server” > /etc/hostname
debian-server:# cat /etc/hostname
debian-server

Restart, agar nama HostName tersebut diaplikasikan langsung oleh system Debian.
debian-server:# /bin/hostname –F /etc/hostname
debian-server:# hostname
debian-server


2. Router (Gateway)

Debian juga dapat digunakan sebagai Router. NAT (Network Address Translation) digunakan untuk menghubungkan
antara jaringan local (LAN) dengan jaringan luar (WAN). Metode NAT ini hanya bekerja untuk “Routing Satu Arah”.
Atau kita juga dapat menggunakan metode IP Forwarding, untuk “Routing Dua Arah”.
Khusus Debian sebagai router, kita menggunakan topologi yang berbeda. Karena server Debian harus dihadapkan langsung dengan Internet.

2.1. Konfigurasi Ip Address
Untuk membuat Router, dibutuhkan setidaknya minimal dua Ethernet. Namun jika terpaksa, anda bisa
menggunakan metode Ip Alias. Jika belum ada, maka tambahkan terlebih dahulu.
debian-server:~# vim /etc/network/interfaces
# The LAN Interface
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.10.1 #sesuaikan untuk Ip Lokal
netmask 255.255.255.0
# The WAN Interface
auto eth1
iface eth1 inet static
address 119.2.40.22 #sesuaikan untuk Ip Public
netmask 255.255.255.252
gateway 119.2.40.21
debian-server:~# /etc/init.d/networking restart

2.2. Konfigurasi Ip Forward
Aktifkan IP FORWARDING, agar transfer data dapat berjalan antara dua jaringan yang berbeda. Ip Forwarding ini
berfungsi sama seperti halnya bridge. Namun dalam konsep ini, debian berfungsi menjadi router.
Gunakan cara cepatnya serperti berikut.
debian-server:~# echo “1” > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward
Namun seperti cara cepat yang lain, konfigurasi di atas akan hilang ketika computer kita restart. Oleh karena itu kita
harus mengedit file sysctl.conf agar konfigurasi menjadi tetap.
debian-server:~# vim /etc/sysctl.conf
# Uncomment the next line to enable packet forwarding for IPv4
net.ipv4.ip_forward=1 #hilangkan “#” pada bagian ini
#. . .
debian-server:~# sysctl -p

2.3. Konfigurasi IpTables
Sedikit konfigurasi IPTABLES, untuk membuat jaringan local menjadi private (NAT).
debian-server:~# iptables –t nat –A POSTROUTING –s 192.168.10.0/24 -j MASQUERADE
debian-server:~# iptables-save > /etc/iptables
debian-server:~# echo “up command iptables-restore < /etc/iptables” >> /etc/network/interfaces

Saya Sendiri Telah Mencoba Membuatnya dan inilah Link Download File VMwarenya :
https://www.dropbox.com/s/zzykb0a0o4vm8sh/Debian%205.rar
 

0 komentar:

Posting Komentar